Mazmur 92:15
Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,
Bacaan
Alkitab Setahun: [kitab]mazmu53[/kitab]; [kitab]marku3[/kitab]; [kitab]yesay57-58[/kitab]
Jari-jari
kaki yang besar bersilangan di bawah yang lain, kaki-kaki berkulit tipis, terluka akibat bertahun-tahun kerja keras di ladang tembakau.
“Saya
mengasihi Tuhan! Ia sangat baik pada saya. Saya siap untuk pergi (dari dunia ini) kapan saja.”
Dengan
standar global apa pun, Betty bukanlah seorang yang kaya harta, bahkan sosoknya
tidak pernah terlihat di dalam
kerumunan. Tetapi ketika saya memandang wajah perempuan berkerut ini di dapurnya
yang begitu sederhana, saya merasa terhormat untuknya. Dia benar-benar menghasilkan buah yang kekal di masa tua.
Keinginan
saya adalah menjadi tua seperti dia. Tubuh yang letih namun jiwa yang dipenuhi Roh.
Saat sedang menyusuri sisi lain dari bukit yang begitu terkenal, melihat ke masa yang lampau, saya mendapat sebuah pemahaman. Pengertian yang saya dapatkan kira-kira seperti ini: bahwa menjadi tua itu sulit dan menyakitkan.
Keinginan saya adalah saya
bisa menyelesaikan kehidupan di dunia ini dengan baik. Kita bisa mengambil beberapa petunjuk dari Betty untuk bisa mewujudkannya.
Pertama, dia mengatakan bahwa
dirinya begitu mengasihi Tuhan. Mudah dikatakan, tetapi sulit mengimplementasikannya.
Bagaimana saya belajar untuk mengasihi Tuhan lebih banyak adalah dengan
menghabiskan waktu dengan-Nya sebagai hal prioritas. Saya tidak bisa mengatakan
saya melakukan ini setiap hari, tetapi biasanya, saya mencurahkan sekitar 20-30
menit pertama di pagi hari untuk membaca Firman-Nya dan berbicara dengan-Nya.
Ada juga waktu untuk mendengarkan-Nya. Semakin saya mengenal Yesus, semakin saya mengasihi-Nya.
Ia selalu bersyukur. Kita
adalah masyarakat yang sinis — dan pada umumnya tidak mau berterima kasih. Ketika
saya bekerja di ladang pertanian kami beberapa tahun yang lalu, pikiran saya
pergi ke masa perbudakan dan bagaimana mereka tidak memiliki pilihan tentang
kapan dan berapa lama mereka bekerja. Saya bersyukur kepada Tuhan untuk pilihan
yang saya miliki dan ketika awan menutupi matahari yang terik, saya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk awan-awan tersebut.
Terakhir, dia bilang dia siap untuk pergi (dari dunia ini) kapan saja.
Paulus berkata dirinya
lebih menyukai lepas dari tubuh ini supaya dapat tinggal bersama Tuhan (2
Korintus 5:8, BIS). Terjemahan Modified Indonesian Literal Translation (MILT)
2008 bahkan berbunyi sebagai berikut “lebih baik keluar dari tubuh ini dan berdiam bersama dengan Tuhan”.
Bersiap untuk bertemu Yesus adalah situasi menang-menang.
Tetapi beberapa dari kamu mungkin terluka sekarang. Apakah karena kamu yang semakin tua, atau karena kamu atau keluargamu telah didiagnosis dengan suatu penyakit, atau berbagai alasan lainnya.
Baca Juga: 3 Hal Penting yang Perlu Orangtua Ajarkan Kepada Anak Soal Akhir Zaman
Melalui tulisan ini saya
mau mengucapkan minta maaf, teman. Hati saya turut serasa sepenanggungan untukmu.
Renungkan bersama saya tentang kata-kata dari Rasul Paulus ini,
Sebab
itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin
merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab
penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang
melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab
kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal. (2 Korintus 4:16-18)
Satu kata terakhir — jangan
biarkan dosa menghalangimu untuk menyelesaikan pertandingan kehidupanmu di dunia ini dengan baik.
Mari berdoa untuk satu sama lain.
Sampai jumpa di surga.
Hak cipta © 2018 Pauline Hylton, digunakan dengan izin.
Makin Tua Kita Berarti Makin Kita Harus Lebih
Mengasihi dan Rajin Melayani Tuhan!